Menuju "Paperless and/or Less-paper World"

Jumat, 01 Oktober 2010
Image Menuju Paperless World? Mungkin ini yang akan menjadi tren ke depannya. Beberapa orang yang telah mulai melakukan ini terlihat dari meja kerja yang bersih karena semua yang dikerjakan disimpan dalam komputer dan hanya dicetak jika memang benar-benar diperlukan. Kalaupun melakukan pencetakkan, maka yang dipakai adalah Recycle Paper. Ini memang sejalan dengan persyaratan ISO14001 yang berkaitan dengan lingkungan, yang mengharuskan menciptakan Green Environment karena hemat energi.

Agaknya ke depan, memang sebaiknya diupayakan Paperless. Ini artinya "kiamat" buat perusahaan-perusahaan printer karena semakin banyak kertas yang dicetak maka akan semakin menguntungkan. Tapi sejauh yang diketahui, kertas dibuat dari bubur kayu. Semakin banyak kertas yang dipakai, maka semakin banyak pula kayu yang ditebang. Ini di luar dari pemakaian recycle paper. Apabila semakin banyak hutan yang digunduli, maka kerusakan lingkungan seperti ini akan berakibat pada perubahan iklim. Misalnya efek rumah kaca, yang ada kaitannya dengan kurangnya penyerapan karbondioksida akibat jumlah pohon yang makin sedikit. Efek rumah kaca akan meningkatkan suhu bumi, lalu berimbas pada banyaknya gejala cuaca yang aneh seperti El Nino, La Nina, mencairnya es di kutub dan lainnya.

Sesuatu yang sederhana, efeknya dapat menjadi besar kalau diakumulasi. Namun kini kian banyak peraturan yang ditujukan untuk mencegah kerusakan lingkungan. Mungkin, salah satu ke depannya akan terjadi dunia Paperless.
Sehingga ini membuat banyak yang mulai bergiat dan meneliti untuk mengembangkan Electronics Paper, yang saat ini masih belum populer. Di beberapa tempat memang sudah mulai ada, hanya jumlahnya belum banyak.

Salah satu alat untuk dapat digunakan membaca electronics paper adalah Alat PDF Reader yang alatnya sangat sederhana karena alat dan layarnya berukuran kecil. Dengan menggunakan ini, seseorang dapat membaca buku-buku elektronik yang jumlah halamannya dapat mencapai ratusan halaman per file dengan posisi yang sangat santai, misalnya membaca sambil tidur.
Kalau dengan laptop, gimana caranya?

Konon di beberapa belahan dunia, alat itu mulai populer, tapi belum terlalu dikenal di kawasan ini. PDF Reader ini juga salah satu langkah ke perwujudan Paperless World. Apakah iPad yang baru dikeluarkan Apple nantinya menjadi bagian perwujudan Paperless World? Mungkin juga begitu.

Kapan pastinya Paperless World akan terwujud? Belum ada yang tau, dan mungkin implementasinya bertahap dan waktunya berbeda di antara tiap negara dan wilayah. Seperti misalnya di Amerika, kini lebih populer koran online. Sudah sering didengar, perusahaan koran cetak di sana yang bangkrut ataupun berkurang jauh pendapatannya. Orang kini lebih senang memantau berita secara online, karena lebih real time.

Kalau ingin mendapatkan koran yang isinya sama persis dengan koran cetak, itu juga gak susah. Kini banyak koran, termasuk di Indonesia, seperti Republika dan Kompas, menyediakan e-Paper. e-Paper agaknya menjadi salah satu langkah perwujudan less-paper.
Kapan kiranya itu bakal terjadi? Tidak ada yang tahu pasti.

Namun kiranya dari kita sendiri, lebih baik mulai mencoba melakukan Paperless Action.
Baik buat kita dan baik juga buat lingkungan. Bukankah begitu?

Disadur dari: Kompasiana

0 komentar:

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Langkah Cerdik Menjadi Member Ultimate Vemma